Jumat, 28 September 2012

makalah ilmu ekonomi


PENGANTAR ILMU EKONOMI “KEGIATAN EKONOMI”

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Latar belakang penyusunan mengangkat judul makalah “kegiatan ekonomi”, karena penulis ingin mengetahui bahwa dalam kegiatan ekonomi terdapat tiga factor yang saling berpengaruh, factor produksi, distribusi dan konsumsi. Ketiga factor tersebut saling berpengaruh apabila salah satu factor tidak berjalan atau terhenti maka tidak akan terjadi kegiatan ekonomi tersebut.
B.     Tujuan
Tujuan mengangkat judul makalah ini adalah karena penyusun ingin rekan-rekan pembaca maupun penulis sendiri mengetahui bahwa dalam kehidupan sehari-sehari kita sendiri telah melakukan kegiatan ekonomi tersebut. Tanpa hal itu disadari dengan kata lain setiap manusia ingin memperoleh barang dan jasa berarti mereka telah melakukan kegiatan ekonomi.
BAB II
                                                    PEMBAHASAN
                                             KEGIATAN EKONOMI
Kegiatan ekonomi ialah kegiatan yang dilakukan manusia untuk memperoleh barang dan jasa. Dapat pula dikatakan, kegiatan ekonomi adalah kegiatan manusia untuk mencapai kemakmuran. Ada tiga macam.kegiatan ekonomi. Ketiga macam kegiatan ekonomi itu ialah : produksi, konsumsi dan distribusi
a.      Produksi
Di manakah barang sebagai alat pemuas kebutuhan dapat kita peroleh ? Barang itu tersedia di alam yang luas ini, tetapi barang-barang tersebut kebanyakan belum secara langsung dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan. Dapat dikatakan bahwa barang yang disediakan oleh alam tidak semua dapat langsung digunakan oleh Manusia.
Coba perhatikan dua daftar barang di bawah ini
Kelompok I telur, sayuran, buah-buahan, dan beras.
Kelompok II : besi, kayu, batu kapur, dan minyak bumi mentah.
Barang-barang pada kelompok: I dapat langsung dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan barang-barang pada kelompok II belum dapat secara langsung dipakai untuk memenuhi kebutuhan sebelum diolah terlebih dahulu. Misalnya besi, diolah menjadi gunting, cangkul, mesin-mesin dan sebagainya. Jadi, kelompok barang-barang II dapat dipergunakan jika diolah atau diproduksi terlebih dahulu. Barang itu disebut barang dasar, atau bahan baku.
Produksi adalah usaha manusia untuk menghasilkan suatu barang menjadi lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan, atau usaha manusia untuk meningkatkaan kegunaan suatu barang. Hasil produksi disebut produk. Kerja-yang menghasilkan produk disebut proses produksi. Orang atau badan yang melaksanakan proses produksi disebut produsen. Sedangkan tujuan dari produksi  ialah untuk menyediakan barang kebutuhan bagi para konsumen (pernakai).
Untuk mengadakan produksi diperlukan faktor-faktor produksi. Misalnya membuat roti, maka diperlukan beberapa faktor produksi yaitu sebagai berikut.
  1. Orang yang melaksanakan (yang bekerja).
  2. Tepung, soda, roti, telur sebagai bahan bakunya.
  3. Alat-alat seperti kompor, panci, mesin pembakar, dan pengetahuan atau keahlian ter­masuk modal.
Dari perpaduan ketiga faktor tersebut, roti akan terwujud. Jika salah satu faktor itu tidak ada, maka roti tidak akan dapat terwujud.
Produksi meliputi bermacam-macam usaha. Produksi dapat menghasilkan barang dan jasa yang sangat dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Suatu rangkaian atau gabungan kegiatan yang bertujuan menghasilkan barang baru disebut proses produksi. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat bermacam-macam proses produksi.



Misalnya;
  1. Pada masyarakat nelayan
Faktor produksinya ialah manusia, ikan, modal yang berupa perahu, jaring, dan keahlian. Prosesnya dimulai dari menangkap ikan, setelah terkumpul kemudian diadakan pemilihan ikan yang sejenis. Ikan tersebut ada yang langsung didistribusikan, ada pula yang diproses untuk diasinkan, dan lain-lain.
  1. Pada masyarakat pertanian
Faktor produksinya ialah manusia, tanaman, modal yang berupa sawah, cangkul, dan keahlian dalam bertani. Prosesnya dimulai dengan mengolah tanah, bibit tanaman, pemeliharaan, pemupukan, kemudian sampailah ke masa panen. Setelah panen, hasilnya dapat dikonsumsi langsung untuk kebutuhan sendiri atau dijual kepada orang lain
Dalam pengadaan pakaian, mulai dari menanam kapas, hingga menjadi pakaian yang siap kita pakai, proses produksinya merupakan rangkaian kegiatan yang sangat panjang dan tidak mudah. Pelaksanaannya harus tahap demi tahap. Setiap tahap berkaitan dengan tahap yang lain serta memakan waktu sangat lama. Untuk mengerjakannya dibutuhkan tenaga yang tidak sedikit pula: Coba perhatikan rangkaian pekerjaan (proses produksi pakaian) berikut ini ! Menanam kapas, memetik buahnya, mengangkut ke pabrik pemintal, mengangkut benang ke pabrik tenun, menenun, mengangkut ke toko, kemudian memotong, dan menjahit. Semuanya itu memerlukan pemikiran, perencanaan, tenaga, modal, keahlian, dan biaya. Di samping itu juga diperlukan jasa jasa para ahli, jasa para pengusaha, dan lain-lainnya.
Proses produksi ternyata berlangsung dengan bantuan bermacam- macam kegiatan. Tiap kegiatan dalam proses produksi merupakan suatu produksi pula. Rangkaian kegiatan kerja yang sangat panjang seperti di atas tidak hanya dalam usaha mengadakan pakaian saja, tetapi semua usaha menjadikan barang-barang tentu melalui rangkaian kegiatan kerja seperti di atas. Dengan demikian. proses produksi berlangsung dengan bantuan bermacam-macam produksi.
Produksi yang membantu proses produksi secara bertahap adalah sebagai berikut:
1.      Agraris yaitu pengolahan tanah untuk mendapatkan hasil.
2.      Ekstraktif yaitu pemungutan Benda-benda yang disediakan oleh alam
3.      Industri atau kerajinan yaitu mengolah bahan dasar.
4.      Perdagangan yaitu pemungutan dan penyaluran hasil produksi ke tempat-tempat yang membutuhkan.
5.      Jasa jasa yaitu semua yang membantu tahap-tahap produksi, seperti jasa para ahli, jasa bank yang memberi pinjaman kepada para pengusaha untuk mendirikan industri, pengangkutan, perdagangan, dan lain-lain yang ditujukan kepada para konsumen. Jasa ternyata juga merupakan bagian dari proses produksi.


b.      Konsumsi
Konsumsi ialah pemanfaatan kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, sehingga kegunaan barang atau jasa tersebut secara berangsur-angsur atau sekaligus habis. Konsumsi bertujuan untuk mencapai pemenuhan kebutuhan. Orang yang mempergunakan`barang atau jasa disebut konsumen. Kebutuhan konsumen akan suatu barang, menyebabkan produsen selalu berusaha memproduksi barang. Distributorlah yang menjadi perantara antara produsen dan konsumen. Jadi, antara produsen, distributor, dan konsumen saling berkaitan.
Di dalam menyalurkan hasil produksinya produsen dapat secara langsung maupun tidak.
c.       Distribusi
Barang basil produksi yang masih berada di tangan produsen agar dapat segera dimanfaatkan oleh orang yang membutuhkan, harus segera disalurkan. Usaha menyalurkan Barang hasil produksi dari produsen kepada konsumen dinamakan distribusi. Sedangkan orang atau badan yang menyalurkan barang disebut distributor. Jadi, Barang-barang hasil produksi harus segera didistribusikan atau disalurkan oleh produsen kepada konsumen (pemakai).
Dengan usaha distribusi, Barang basil produksi menjadi berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, distribusi itu sendiri termasuk usaha produksi jasa.
Manfaat adanya distribusi yaitu sebagai berikut.
  1. Barang basil produksi tidak menumpuk di satu tempat, apalagi di tempat produsen.
  2. Kebutuhan daerah yang tidak berproduksi akan terpenuhi.
Contoh:
Di Gresik; Jawa Timur terdapat pabrik semen. Apabila tidak ada distribusi, semen tersebut akan menumpuk di pabrik (Gresik) saja. Sedangkan daerah-daerah lainnya, sangat membutuhkan, karena di daerah-daerah tersebut tidak ada produsennya. Dengan adanya distribusi semen, kini orang-orang yang berada di daerah lain dapat membeli kepada distributor semen Gresik yang ada di daerahnya masing-masing.
Untuk menyalurkan barang dari produsen ke konsumen melibatkan beberapa pihak, seperti : pedagang, perantara khusus, eksportir-importir, dan lembaga distribusi lainnya.
a.       Pedagang adalah orang yang memperjualbelikan barang-barang atas prakarsa dan risiko sendiri. Pedagang dibedakan menjadi dua, yaitu pedagang besar (grosir) dan pedagang eceran (warung, toko, kios) dan lain-lain.
b.      Perantara khusus terdiri atas : agen, makelar, dan. komisioner.
ü  Agen adalali.orang atau perusahaan perantara atas nama perusahaan tertentu yang mengusahakan penjualari barang produksi perusahaan:tersebut ke tangan konsumen. Makelar (broker) adalah perantara atas nama orang lain (yang memberikan kuasa) untuk menearikan barang bagi, pembeli atau menjualkan barang milik orang lain.
ü  Bidang usahanya antara lain perantara jual-beli barang, Surat-surat berharga dan lain-lain.
ü  Komisioner bertugas mempertemukan antara pembeli dan penjual. Ia memperoleh imbalan dari kedua belah pihak. Besar kecilnya komisi diatur melalui perundingan.

c.       Eksportir dan importer
Orang atau perusahaan yang bertugas menyalurkan barang dari dan ke luar negeH dalam jumlah besar.
ü  Ekspor : mengirim barang-barang ke luar negeri
ü  Impor : mendatangkan barang-barang dari luar negeri.
d.      Lembaga pembantu lainnya, seperti : bank, perusahaan, pengangkutan, periklanan, dan lain-lain.
Distribusi barang dan jasa dalam suatu negara diusahakan agar dapat merata ke,seluruh lapisan masyarakat, sehingga terpenuhii semua kebutuhanmasyarakat negara tersebut;
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis dari makalah in yang berjudul “kegiatan ekonomi”. Yaitu:
1.      Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh barang dan jasa
2.      Produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan suatu barang menjadi lebih berguna, hasil produksi adalah produk pekerjaannya disebut produksi dan orang yang melaksanakannya adalah produsen
3.      Konsumsi adalah pemanfaatan, kegunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang yang mempergunakan barang dan jasa di sebut konsumen
4.      Distribusi adalah usaha menyalurkan barang dari produsen ke konsumen orang atau badan yang melaksanakan yang disebut distributor.
B.     Saran
Dari makalah yang telah  penulis buat, mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan baik itu dari penulisan atau dari kata-katanya, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik  dari para pembaca, agar dapat memberikan motivasi atau nasihat guna memperbaiki makalah ini nantinya.



DAFTAR PUSTAKA

Sugianto, Katijan. 1995. Ekonomi. Surakarta. PT. Pabelan.
Swasono, Sriedi. 1983. Koperasi di dalam Orde Ekonomi Indonesia. Jakarta. Universitas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar